Selasa, 11 Desember 2012

Religius versus komunis


Umat beragama (beriman dan taqwa kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa) baik itu Islam, Kristen, Yahudi, Hindu dan Budha jangan terjebak adudomba komunis.
Waspadalah bahwa komunis yang mengadudomba antar umat beragama dan atau sesama umat beragama. 

Sebab umat beragama (iman dan takwa kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa) adalah musuh komunis.

Kekuatan orang beragama yang paling menonjol didunia ialah Yahudi, Kristen dan Islam. Maka  wajar saja apabila komunis akan berusaha supaya kekuatan itu saling menyerang. Karena apabila kekuatan itu saling membantu dan bekerjasama (seharusnya) tentulah komunis tidak akan dapat berkembang, “menguasai dunia”

Maka ada baiknya Umat Yahudi, Kristen, dan Islam kilas balik dengan Piagam Madinah, (shahifatul madinah) juga dikenal dengan sebutan Konstitusi Madinah, yakni sebuah dokumen yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suatu perjanjian formal antara dirinya dengan semua suku-suku dan kaum-kaum penting di Yathrib (kemudian bernama Madinah) pada tahun 622 M yang membentuk suatu kerakyatan yang dalam istilah Arab disebut ummah.

Perlakuan komunis cina terhadap umat Kristen dan umat Islam di RRC sepertinya tidak jauh beda.
Umat Kristen baik Katolik, Protestan ataupun Yahudi bolehlah memperhatikan secara saksama mengapa hubungan diplomatik antara Vatikan dan Cina (Beijing) putus sejak tahun 1951 yakni 2 tahun setelah Partai Komunis yang dipimpin oleh Mao Zedong, bapak komunis cina dengan tentara merahnya  menguasai cina (mengalahkan tentara Nasionalis Cina pengikut Dr.Sun Yat Sen pendiri Negara Republik Cina).
Perlakuan komunis cina terhadap umat Kristen dan umat Islam di RRC sepertinya tidak jauh beda.
Umat Katolik atau Kristen secara umum agar memperhatikan perlakuan pemerintah komunis cina terhadap kehidupan umat beragama di RRC yang semua diatur oleh komunis.
Perlakukan komunis cina terhadap umat Kristen maupun umat Islam antara lain dapat dibaca pada website dibawah ini:
Gereja Bawah Tanah dan Harapan di Masa Depan.
Pada awal tahun 1980, terjadi perkembangan baru. Warga gereja harus bergabung pada gereja yang dikendalikan oleh partai komunis. Ada sedikit kebebasan namun gereja tetap dilarang  mengakui Paus sebagai pimpinan. Secara resmi sebagian besar umat katolik Cina terdaftar sebagai anggota “Perhimpunan Patriotis” bentukan pemerintah komunis. Kendati demikian, tidak sedikit umat yang aktif di gereja bawah tanah yang mengakui Paus di Roma. Kegiatan gereja bawah tanah ini bukan tanpa resiko. Banyak di antara mereka, termasuk uskup yang ditangkap, dipenjarakan bahkan disiksa.
Di bawah pemerintahan komunis, segala kegiatan gereja dikendalikan pemerintah.

“Seorang uskup di China dilaporkan diasingkan setelah mengumumkan mundur dari Lembaga Gereja Katolik bentukan pemerintah.
Thaddeus Ma Daqin, yang diperbantukan untuk Keuskupan Shanghai, pekan lalu mengumumkan pengunduran dirinya dari Asosiasi Patriotik China, CPA, saat pentahbisannya sebagai uskup.
Sejak pengunduran diri itu, Uskup Ma, tidak terlihat dalam misa hari Minggu dan beredar kabar bahwa dia ditahan oleh pihak berwenang, menurut laporan BBC.”


Sebuah artikel yang ditulis oleh Abdullah Manshur di majalah Turkistan, Al Islamiyah, menceritakan bagaimana kejahatan rezim Komunis Cina di Turkistan Timur. Panjangnya catatan kejahatan rezim Cina ini ironisnya dengan rapi ditutupi dan tidak diketahui oleh kaum Muslimin. Rezim komunis Cina di bawah kepemimpinan Mao Tse Tung telah membantai sebanyak 4,5 juta muslim. Mereka juga mengembargo ekonomi kaum Muslimin di Uighur di Turkistan Timur dan melarang mereka untuk menduduki jabatan pemerintahan serta mencegah mereka dari berhubungan dengan kaum Muslimin lainnya di luar Turkistan, dan juga melarang mereka untuk pergi ke luar negeri. Rezim Cina ini juga memerangi Islam, diantaranya dengan mengumunkan secara resmi bahwa Islam adalah agama di luar undang-undang dan siapa saja yang mengikuti agama ini maka dia akan di cap sebagai teroris fundamental.
“Aljazeera.com (1/8) memberitakan pihak berwenang China di provinsi barat laut Xinjiang telah melarang pejabat Muslim dan siswa dari berpuasa selama bulan Ramadhan. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan perlawanan di kawasan itu.
Muslim Turkistan Timur (Xian Jiang) yang berjumlah lebih dari 9 juta ditekan oleh Partai Komunis China ketika umat Islam melaksanakan ramadhan. Mereka membatasi kegiatan agama Islam, termasuk puasa dan sholat berjamaah di masjid selama bulan ramadhan.
Sebuah pernyataan dari kota Zonglang di Xinjiang Kashgar distrik mengatakan “komite daerah” telah mengeluarkan kebijakan komprehensif untuk menjaga stabilitas sosial selama periode Ramadhan.”

Ketahuilah, setelah runtuhnya komunis soviet rusia (USSR) maka komunis cina (RRC) menjadi negara terbesar di dunia ‘pemegang tongkat komando komunis di dunia”.
Maka umat beragama (beriman dan taqwa kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa) “bangsa yang religius” baik itu Islam, Kristen, Yahudi, Hindu dan Budha jangan terjebak adudomba komunis yang jahat dan keji itu.
Sesungguhnya komunis itu adalah musuh yang nyata bagimu dekat dengan Firman Allah yang artinya lebih kurang, “keturunan Adam/Hawa (keturunan perempuan itu) bermusuhan dengan keturunan ular “iblis” itu dan  “sesungguhnya syetan/iblis itu adalah musuh yang nyata bagimu”.

Umat beragama jangan meninggalkan/melupakan/mengabaikan Firman Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang tertulis dalam  Kitab Suci dalam aktifitas hidup dan kehidupannya terlebih-terlebih dalam urusan yang menyangkut hajat orang banyak, ummat, “penyelenggaraan pemerintahan negara” terlebih-lebih Bangsa Indonesia dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasar pada PANCASILA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar