Rabu, 25 Agustus 2010

WASPADA TIPU-DAYA KOMUNIS CINA DAN ANTEK-ANTEKNYA

Belajar Pada Pemimpin Malaysia

Jakarta, 27 Nopember 2006
Nomor : 145/SS/SMART/XI/2006

Kepada :
1. Yang Mulia, Datuk Raja Ahmad Zainuddin
2. Yang Mulia, Perdana Menteri Malaysia
3. Yang terhomat Menteri Pertanian Malaysia,
Melalui :
Yang Mulia
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia
Di
Jakarta.

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barokatuh,

Semoga Allah SWT memberi petunjuk dan perlindungan bagi kita dalam melaksanakan tugas dan aktifitas sehari-hari. Dan Semoga kita menjadi golongan yang mendapat ridho dari Allah SWT.
Amin ya Rabbalalamin.

Sekiranya berkenan terimalah rasa hormat saya.Tuan-tuan sepertinya layak atau setidak-tidaknya lebih mendekati layak disebut sebagai Pemimpin. Semoga Tuan-tuan selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT.Sikap ke-pemimpin-an tuan-tuan tercermin dari pemberitaan sebagaimana dimuat pada Surat Kabar Tempo, Senin, 25 September 2006 dengan judul,”Malaysia Tuntut Lee Kuan Yew Minta Maaf”,
Dalam pemberitaan itu antara lain dituliskan :
“ Lee harus segera minta maaf dan menjelaskan pernyataannya itu,”kata Menteri Pertanian Malaysia Muhyiddin Yassin seperti dikutip News Sunday Times.
Pemicu kegusaran Malaysia ini adalah pernyataan Lee, Perdana Menteri Singapura pertama hingga dia turun pada 1990, dalam sebuah forum di negerinya pada Juma’at dua pekan lalu.
Menteri Guru Singapura itu mengatakan negara tetangganya, Indonesia dan Malaysia punya masalah dengan kaum China, karena, “Mereka (orang Cina itu) sukses.Mereka pekerja keras dan dengan demikian mereka dipinggirkan secara sistematis,”kata Lee seperti dikutip Reuters
Perdana menteri Malaysia Ahmad Badawi langsung naik pitam.Ia menuduh komentar Lee itu dapat membuat tegang hubungan kedua negara.”Itu pernyataan yang menyesatkan dan dapat menghasut warga Malaysia keturunan Cina,” katanya

“Saya akan menulis surat kepadanya,” kata Abdullah

-2-

Datuk Raja Ahmad Zainuddin, Raja Omar, Pejabat Ketua Backbenchers Club-klub anggota parlemen yang tidak berada di pemerintahan ataupun di kubu oposisi Malaysia-juga meminta Lee minta maaf secara terbuka.

Saya tidak membaca berita mengenai sikap pejabat-pejabat Indonesia menyangkut pernyataan Lee Kuan Yew tersebut. Saya juga tidak tahu mengapa demikian.

Sebagai seorang rakyat Indonesia yang kebetulan berprofesi sebagai Advokat yang bergabung pada Law Firm SMART & Partners saya juga tidak setuju dan sangat keberatan atas pernyataan Lee Kuan Yew terlebih-lebih atas ucapannya yang mengatakan.”Indonesia dan Malaysia punya masalah dengan kaum Cina, karena,”Mereka (orang Cina) itu sukses. Mereka pekerja keras dan dengan demikian mereka dipinggirkan secara sistematis.

Saya selaku warga negara dan salah seorang rakyat Indonesia tentu adalah bagian ataupun bagian dari unsur, elemen dari Negara Indonesia yang secara kebetulan sedang belajar menjadi Advokat (Lawyer) yang saat ini bergabung pada Law Firm SMART & Partners. Saya tidak mempunyai masalah dengan kaum Cina (orang-orang Cina) di Indonesia karena kaum Cina yang oleh Lee Kwan Yew disebut-sebut sebagai sukses.

Oleh karena itu pernyataan Lee tersebut adalah tidak benar, yang patut diduga sebagai tindak pidana antara lain seperti fitnah yang diatur dan diancam hukuman oleh Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Indonesia. .

Sukses menurut Lee Kwan Yew belum tentu sukses menurut saya. Jika Lee Kuan Yew menyebut orang-orang cina di Indonesia karena kaum Cina sukses karena kaum Cina di Indonesia menguasai harta-kekayaan yang bersumber dan atau berasal dari harta kekayaan bumi ataupun kekayaan alam Indonesia, maka itu adalah sukses menurut Lee Kuan Yew. Dan jikalaupun orang-orang Cina di Indonesia sukses karena mereka kerja keras, maka saya tidak punya masalah dengan mereka.

Barangkali Lee Kuan Yew kurang memperhatikan bagaimana kecenderungan cara-cara, sikap ataupun kecenderungan perilaku oleh orang-orang Cina di Indonesia yang oleh Lee disebut-sebut sukses.

Barangkali pula perlu bagi Lee Kwan Yew melihat daftar pengusaha-pengusaha Indonesia yang tersangkut kejahatan perekonomian dan atau perbankan seperti kasus Bantuan Likuitas Bank Indonesia (BLBI), kredit macet dan atau penyalahgunaan dana/bantuan likuiditas Bank Indonesia ataupun skandal keuangan, Bandar/Cukong penyalahgunaan narkotika (kejahatan psikotropika seperti extacy, sabu-sabu) seperti Am Kim Soe, Ah Kwan, bandar/cukong illegal logging (perambahan hutan) penyeludupan. Jika Lee Kuan Yew akan melihat Daftar nama yang panjang seperti Eddy Tanzil, Syamsul Nursalim, Sukanto Tanoto, Adelin Lis, dan lain-lain, mereka adalah kaum Cina. Apakah kerja keras yang demikian itu yang dimaksud oleh Lee???

-3-

Apakah itu yang dibangga-banggakan atau yang dianggap pekerja keras dan sukses oleh Lee Kuan Yew???

Apakah karena Singapore merupakan tempat yang aman bagi para terdakwa tersangka berbagai kejahatan di Indonesia dikarenakan Singapore tidak mempunyai perjanjian ekstradisi dengan Indonesia. Itukah yang Lee maksud???

Meskipun demikian saya berterimakasih kepada Mr.Lee karena telah mengakui adanya orang/kaum Cina di Indonesia dan Malaysia.Terkadang di Indonesia penyebutan kaum atau orang Cina dianggap sebagai pelanggaran hukum. Untuk hal ini saya sependapat dengan Mr.Lee.Orang/kaum Cina adalah tetap orang/kaum Cina, mereka bukan orang/kaum Indonesia dan sepertinya mereka bukan pula orang/kaum Malaysia.Naskah sucipun sepertnya menentukan demikian, “…Allah menciptakan manusia itu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling mengenal, dan seterusnya……”

Selanjutnya, barangkali pula perlu ditinjau, diketahui dan dipahami serta disadari tentang kerja keras yang dinyatakan Lee. Apakah kerja keras itu merupakan kerja keras yang sesuai dengan oleh hukum dan atau prinsip keadilan atau merupakan pelanggaran hukum dan atau prinsip keadilan?

Sekali lagi, saya sebagai salah seorang rakyat Indonesia, saya tidak pernah bermasalah dengan orang-orang/kaum Cina di Indonesia karena mereka pekerja keras atau karena sukses!!!!

Apabila kerja keras itu merupakan kerja keras yang bertentangan dengan hukum dan atau melanggar keadilan, maka wajar dan patut serta layak apabila pelaku-pelaku kerja keras yang melanggar hukum dan atau melanggar keadilan itu dipinggirkan, bahkan bila perlu diusir atau dihukum mati sesuai dengan hukum yang berlaku. Jangankan orang-orang/kaum Cina di Malaysia dan di Indonesia, siapapun dia yang melanggar hukum dan atau melanggar keadilan atau yang membuat kerusakan/kejahatan di negeri ini harus dihukum menurut ketentuan hukum yang berlaku.

Lagi pula, penduduk negara Indonesia barangkali juga Malaysia mayoritas memeluk agama Islam (dinul Islam) yang menentukan ada yang haram dan ada yang halal. Banyak harta kekayaan (uang) belum tentu sukses.Barangkali boleh disebut sukses apabila cara mendapatkannya halal dan atau benar serta memberikan kemaslahatan umat. Orang beriman sesuai dinul Islam tidak menghalalkan segala cara.Islam melarang untuk melakukan perbuatan pelanggaran hukum “kejahatan” apalagi kerja keras untuk melakukan kejahatan. Haram hukumnya.

Untuk itu saya mendukung Tuan-tuan untuk menuntut Lee Kuan Yew atas pernyataannya itu sekaligus meminta pertanggungan-jawab hukumnya.

Dan semoga pejabat-pejabat Indonesia mengambil dan menjadikan sikap Tuan-tuan sebagai tauladan.




-4-

Bilamana dalam surat ini ada kebenaran maka sepenuhnya itu datang dan berasal dari ALLAH SWT, DZAT YANG MAHA SUCI dan MAHA BENAR, dan apabila ada yang salah semata-mata itu dari saya untuk itu kepada ALLAH SWT saya mohon ampunan dan kepada Yth.Tuan-tuan saya mohon dimaafkan.

Demikian disampaikan sekiranya berkenan.Terimakasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Syarifuddin Simbolon, SH.


Tembusan Disampaikan Kepada Yth.:
1. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
2. Ketua Mahkamah Konstitusi
3. Ketua Komisi Yudisial
4. Presiden Republik Indonesia
5. Wakil Presiden Republik Indonesia
6. Ketua DPR-Republik Indonesia
7. Jaksa Agung Republik Indonesia.
8. Panglima Tentara Nasional Indonesia.
9. Kepala Kepolisian Republik Indonesia
10.Ketua Umum PERADI
11.Pemimpin Redaksi Surat Kabar Tempo
masing-masing di Jakarta.
12.A r s i p .

Senin, 16 Agustus 2010

RAKYAT TAK BUTUH DEMOKRASI

INGAT!!!!!

RAKYAT INDONESIA (yg sadar) TAK BUTUH DEMOKRASI

RAKYAT BUTUH PERLINDUNGAN SEGENAP RAKYAT DAN SELURUH TANAH AIR (tumpah darah) INDONESIA, PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN KECERDASAN SELURUH RAKYAT DAN BANGSA INDONESIA

JIKA SiBuaYa bangga Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ke 3 setelah AS dan India, maka itu adalah urusan dan kebanggaan dia sendiri.

Barangkali ia tak tahu bahwa AS itu bukan bangga karena demokrasi, tetapi bangga karena dapat melindungi seluruh dan segenap warganegaranya (satu orang warga AS hilang dalam perjalanan wisata misalnyapun dicari), meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negaranya, mencerdaskan seluruh warga negaranya, angkatan bersenjatany dapat dan mempu bebicara didunia internasional-‘polisi dunia’)

Jika boleh bangga, maka banggalah apabila rakyat Indonesia paling sejahtera didunia atau rakyat paling sejahtera no 3 didunia.

Maka daripada menyesatkan, pergilah ke neraka bersama demokrasimu itu !!!

ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha Esa melalui Para Raja/Sultan/Pemangku Adat, pahlawan pejuang dan pendiri kerajaan/kesultanan dan Negara (para pendahulu) telah menitipkan dan mewariskan Aku dan rakyat negeri ini KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN, untuk MELINDUNGI SEGENAP RAKYAT DAN TANAH AIR (tumpah darah) INDONESIA RAYA, MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN dan MENCERDASKAN KEHIDUPAN SEGENAP RAKYAT DAN BANGSA INDONESIA

DENGAN INI SAYA MENGAJAK SELURUH RAKYAT SUPAYA SADAR SEBAGAI RAKYAT PEMILIK NEGARA INI

BER DOA DAN BEKERJA MEWUJUDKAN INDONESIA RAYA YG
MERDEKA DAN BERDAULAT !!!!!

RAYA INDONESIA !!!!!

Jumat, 06 Agustus 2010

KESEJAHTERAAN



Jika ada kesejahteraan dan peningkatan kesejateraan maka YG PERTAMA HARUS SEJATERA DAN MENINGKAT KESEJAHTERAANNYA adalah PETANI, NELAYAN, BURUH/PEKERJA. Itu bukan menurut AKU, melainkan menurut HUKUM (KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN)

Jika RAKYAT, NELAYAN, BURUH/PEKERJA, tidak sejahtera atau tidak meningkat kesejahteraannya, sementara pengusaha dan penguasa semakin kaya, maka itu adalah suatu keadaan atau perbuatan melawan/melanggar hukum, atau bentuk baru/MODUS OPERANDI LAIN dari PENJAJAHAN

Jika Irian Jaya/Papua kaya akan sumber daya alam (hutan/kayu, minyak bumi/gas bumi, emas, tembaga dll, maka yang pertama harus kaya, sejahtera adalah rakyat/penduduk asli Irian Jaya/Papua, itulah menurut hukumnya (kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan). Jika tidak maka itu adalah perbuatan/keadaan yang bertentangan/melawan/tidak sesuai dengan hukum. Jika Irian Jaya/Papua kaya akan sumber daya alam (hutan/kayu, minyak bumi/gas bumi, emas, tembaga dll, maka yang pertama harus kaya, sejahtera adalah rakyat/penduduk asli Irian Jaya/Papua, itulah menurut hukumnya (kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan). Jika tidak maka itu adalah perbuatan/keadaan yang bertentangan/melawan/tidak sesuai dengan hukum.

Penjajahan atau suatu perbuatan/keadaan yang bertentangan/melawan/tidak sesuai dengan HUKUM (tidak sesuai dengan perikeadilan dan perikemanusiaan) harus dihapuskan dari atas bumi Irian Jaya/Papua, Indonesia Raya dan dunia.

Jika Pulau ANDALAS/Sumatera, JAWA, KALIMANTAN/Borneo, SULAWESI, IRIAN JAYA/Papua dan gugusannya (INDONESIA RAYA) subur (tongkat jadi tanaman), lautnya kolam susu, kayu dan hasil hutan yang lain, minyak dan gas bumi, emas, tembaga hingga uranium (dan bahan-bahan tambang lain), maka YANG PERTAMA HARUS KAYA, SEJAHTERA DAN MAKMUR adalah PENDUDUK ASLI INDONESIA RAYA / ORANG INDONESIA ASLI



Jika PENDUDUK ASLI INDONESIA RAYA masih miskin, atau tidak kaya, atau tidak sejahtera, atau tidak makmur, sementara HARTA/KEKAYAAN ALAMNYA TERUS DIEKSPLOITASI, maka itu adalah PERBUATAN/KEADAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HUKUM (KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN serta TIDAK SESUAI DENGAN PERIKEADILAN DAN PERIKEMANUSIAAN

PERBUATAN/KEADAAN YANG TIDAK SESUAI DENGAN PERIKEADILAN DAN PERIKEMANUSIAAN (PENJAJAHAN) DIATAS DUNIA HARUS DIHAPUSKAN

BER DO’A DAN BEKERJALAH

INSYA ALLAH

RAYA INDONESIA


Rabu, 04 Agustus 2010

HIDUPLAH DALAM KEADAAN KHUSNUL KHOTIMAH

Sebagai manusia, rakyat dan bangsa yang mempunyai jiwa, ideologi PANCASILA, maka marilah KITA bersama-sama :
1. Berdoa dan bekerja untuk membangkitkan dan membangun semangat nasionalisme atau kebangsaan Indonesia.

• Missi ini bertujuan agar seluruh dan segenap bangsa Indonesia menyadari bahwa dirinya adalah manusia berbudi pekerti mulia dan luhur, mahluk yang paling mulia diantara ciptaan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan mengemban suatu amanat dari Tuhan Yang Maha Esa untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh umat manusia dan sekalian alam (ramhmatan lil’alamin).


• Rakyat dan bangsa Indonesia bukan penghujat bukan pula bangsa yang tamak (koruptor), pun bukan bangsa pengemis bukan pula teroris, bukan primordialis, bukan rasialis, bukan pula chauvinis.
• Penjajahan dalam bentuk baru yakni penjajahan kebudayaan menjadikan korbannya menjadui budaya massa menjadi semacam “crowd”, massive culture, tidak berbudaya, kehilangan jati diri, korban-korban dari produk kebudayaan asing, maka dengan mudah korban-korban itu ditundukkan dan dikuasai penjajah.
• Agar seluruh rakyat dan bangsa Indonesia menyadari bahwa Tanah Air Indonesia bukanlah tempat atau negerinya para bedebah melainkan negerinya rakyat dan bangsa terhormat, berbudi pekerti mulya dan luhur (mempunyai derajad dan kehormatan yang sangat tinggi, mempunyai tugas, amanat, janji yang luhur dengan Penciptanya).Tanah air Ibu peradaban dunia.
• Kebangsaan dan Nasionalisme rakyat dan bangsa Indonesia bukanlah nasionalisme yang sempit, bukan nasionalisme primordial, bukan nasionalisme rasial, bukan nasionalisme chauvinis, melainkan nasionalisme INDONESEIA RAYA yang universal.Dengan pemahaman dan kesadaran kebangsaan dan nasionalisme Indonesia Raya ini setiap rakyat dan bangsa Indonesia akan menjadi bangga dalam pengertian memperbanyak bersyukur sebagai manusia, rakyat dan bangsa Indonesia, sehingga tidak terjebak dengan penjajahan terselubung/modern “canggih” yakni penjajahan kebudayaan”.
• Penjajahan dalam segala bentuknya/modus operandi harus dihapuskan dari atas dunia karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

2. Berdoa dan bekerja untuk mencerdaskan seluruh rakyat dan bangsa Indonesia.

• Rakyat dan bangsa Indonesia yang hidup diseantero NUSANTARA (Pulau ANDALAS/Sumatera beserta gugusannya, Pulau JAWA dan gugusannya, Pulau KALIMANTAN/Borneo dan gugusannya, Pulau SULAWESI dan gugusannya, serta IRIAN JAYA/Papua beserta gugusannya) yang kemudian menegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, diyakini memiliki kebudayaan dan peradaban yang sangat tinggi. Bahkan menurut penelitian ahli sejarah dari Inggeris dan ahli antropologi dari Brazil; “bahwa para ahli didunia semakin yakin INDONESIA adalah “the lost atlantic”, “the lost pradise” IBU PERADABAN DUNIA, kebudayaan Barat adalah percikan dari kebudayaan INDONESIA ( 5 pulau besar Andalas/Sumatera, Jawa, Kalimantan/Borneo, Sulawesi, Irian Jaya/Papua dan gugusannya, Benua Air Nusantara), INDONESIA RAYA

• Missi ini bertujuan meningkatkan kecerdasan rakyat dan bangsa Indonesia sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi dengan akar kebudayaan tinggi Indonesia Raya agar masing-masing rakyat dan bangsa memahami hak dan kewajiban, peran, fungsi, tugas serta tanggung jawabnya sebagai manusia yang diciptakan Tuhan dan sebagai rakyat yang telah menegara.

• Dengan tingkat kesadaran yang tinggi akan kebudayaan tinggi Indonesia, maka rakyat dan bangsa Indonesia tidak terjebak dengan propaganda rasialis, priomordialis, chauvinis dengan berbagai bentuk dan modus operandi yang dikemas dengan istilah popular seperti demokrasi, hak azasi manusia, dan lain-lain.Kita telah memiliki “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan”

• Organisasi ini didirikan oleh anggota/rakyat, maka tentulah tujuannya untuk kepentingan dan kemaslahatan seluruh dan segenab rakyat dan bangsa Indonesia. Maka pemilik organisasi ini adalah anggota/rakyat. Sehingga demikian pemimpin atau setiap orang yang diberi jabatan sebagai pengurus untuk meggerakkan dan menjalankan roda organisasi adalah anggota/rakyat yang ditugaskan untuk melayani seluruh dan segenap anggota/rakyat.Tak seorangpun dibenarkan untuk diabaikan.


3 Berdoa dan bekerja serta bekerja secara maksimal meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat dan segenap bangsa.

• Gugusan tanah air pulau ANDALAS (Sumatera), Pulau JAWA, Pulau KALIMANTAN (Borneo), Pulau SULAWESI, serta IRIAN JAYA) yang membentang dari Sambang sampai Merauke, Talaud hingga Rote) sebagai tanah tumpah darah Indonesia diyakini oleh dunia kaya dengan sumber daya alam. Bahkan tidak mustahil apabila tanah air Indonesia adalah wilayah Negara yang paling kaya sumber daya alamnya dipermukaan bumi ini (tanah air gemah ripah loh jinawi), itulah INDONESIA RAYA.
• Maka dengan memperhatikan segala potensi INDONESIA RAYA, maka adalah layak serta patut apabila seluruh dan segenap bangsa Indonesia, hidup makmur dan sejahtera.

Sangat tidak patut apabila ada rakyat dan bangsa Indonesia yang terus menerus hidup hingga mati dalam penderitaan dan kemiskinan.

Missi ini bertujuan agar seluruh rakyat dan segenab bangsa Indonesia berdoa dan bekerja melakukan yang seharusnya agar hidup dalam kesejahteraan dan kemakmuran sebab sepertinya seharusnya lah demikian.

4. Berdoa dan bekerja secara maksimal agar seluruh rakyat dan segenap rakyat Indonesia Kesatuan dan Persatuan Indonesia.

• Misi ini akan membangkitkan dan menumbuhkembangkan niat dan tekad yang membaja bagi seluruh dan segenap bangsa Indonesia agar tetap bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Tanah Air Indonesia (gugusan pulau Andalas/Sumatera, Jawa, Kalimantan/Borneo , Sulawesi, Irian Jaya) wilayah Negara Kesatuan Indonesia adalah Ibarat satu tubuh manusia dengan anggota badannya. Ibarat seorang MANUSIA yang bernama INDONESIA maka gugusan LIMA PULAU BESAR itu adalah PANCAINDRA nya. Maka apabila salah satu pancaindra diputus dan dipisahkan apalah jadinya. Semisal telinga dipisahkan dari badan, apalah jadinya telinga itu. Apabila gugusan pulau itu adalah anggota badan seperti tangan dan kaki, apalah jadinya kaki atau tangan apabila diputuskan dari bandan manusia yang bernama Indonesia itu.

• Bumi ini bukanlah benda mati, maka bumi pun berhak atas perlindungan, sebagimana juga telah diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Bahkan yang sudah mati pun haruslah dilindungi itulah menurut hukumnya.

• Oleh karena itu, seluruh rakyat dan segenap bangsa Indonesia harus berjuang agar tetap bersatu dalam wadah Negara kesatuan Indonesia. Dan bermasyarakat dengan bangsa-bangsa didunia.

• Sifat kordrat manusia pun demikianlah adanya. Berjamaah, bersama-sama adalah perintah kepada setiap umat entah itu Jahudi, Hindu, Budha, Kristen (Protentan dan Katolik), ataupun Islam. Bersatu dan saling membantu, saling mengingatkan lah kamu, dalam kesabaran dan kebenaran.

• Tua-tua pun telah mengingatkan “BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH”

• Sehingga dengan demikian tidak ada alasan hukum bagi rakyat dan bangsa Indonesia dan siapapun manusia didunia ini untuk menuntut satu gugusan pulau dari LIMA PULAU BESAR beserta gugusannya atau suatu propinsi melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, INDONESIA RAYA

• Tiada AKU tanpa KAU, yang ada adalah KITA (Indonesia) dalam lindungan, naungan dan kasih-sayang-NYA, hidup dengan akitifitas kehidupan secara berjamaah, itulah INDONESIA RAYA


5. Berdoa dan bekerja secara maksimal rakyat dan bangsa Indonesia terlebih-lebih pemimpinnya memahami dan menyadari pengertian rakyat dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permuasyawaratan/perwakilan.

• Missi ini bertujuan agar setiap rakyat dan bangsa Indonesia bila mana suatu saat menjadi pemimpin menyadari peran, fungsi, tugas dan wewenang serta tanggungjawab jabatan.

• Jabatan dengan segala aktifitas adalah untuk kepentingan seluruh rakyat dan segenab bangsa. Jabatan dalam segala tindakan dan keputusan harus berdasar atas hukum “hikmat kebijaksanaan” adalah Pedoman dan Pemimpinnya (yang menjadi dasar dalam segala aktifitas penyelenggaraan pemerintahan organisasi hingga Negara sebagai organisasi tertinggi).

• Dalam konteks organisasi, anggota lah pemilik organisasi.Segala sesuatu yang dilakukan dan harus dilakukan oleh organisasi adalah dari, dan untuk anggota.Semua kegitan dalam rangka mencapai tujuan organisasi semuanya berkaitan dan berhubungan dengan anggota, untuk kepentingan seluruh dan segenap banggota.

• Anggota organisasi adalah pemilik organisasi dan pemegang kedaulatan organisasi. Pengurus organisasi adalah pelayan anggota. Anggota adalah majikan . Ibarat sebuah Perseroan Terbatas, rakyat adalah pemilik dan pemegang saham. Ibarat Koperasi, rakyat adalah anggota pemilik dan pemegang kedaulatan.

• Anggota adalah pokok dan sentral (oleh, dari dan untuk anggota) dari segala kegiatan organisasi

• Dalam konteks Negara, rakyat lah pemilik Negara organisasi.Segala sesuatu yang harus dilakukan oleh organisasi adalah dari, dan untuk anggota.Semua kegitan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan Negara adalah untuk mencapai tujuan yakni untuk kepentingan seluruh dan segenap bangsa dan rakyat.

• Rakyat adalah pemilik Negara. Pemerintah adalah badan atau jabatan yang diberi tugas untuk menlaksanakan tujuan Negara. Tugas jabatan dilakukan oleh rakyat yang dipilih atau diberi tugas untuk menjalankan tugas jabatan. Sehingga dengan demikian pejabat adalah pelayan rakyat. Melayani, bekerja untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan oleh rakyat untuk seluruh dan segenap bangsa.

• Dalam setiap aktifitas terlebih dalam mengambil dan atau memutuskan sesuatu, maka yang dilakukan adalah dengan berdasar kepada hikmat kebijaksanaan, baik dalam permusyawaratan maupun dalam perwakilan. Pedoman dasar pengambilan setiap keputusan adalah hikmat kebijaksanaan. Hikmat kebijaksanaan itu adalah hukum dengan pertimbangan skala prioritas, manfaat, kemaslahatan umat dan mudhorat. Bukan dengan suara terbanyak.

• Dalam system kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan tidak dibenarkan keputusan oleh karena suara terbanyak (diktator mayoritas) maupun tyrani minoritas.

• Keputusan adalah yang terbaik dan benar. Bukan karena suara terbanyak atau bukan karena kekuatan/kekutan sekelompok.

• Kebenaran bukan ditentukan dan tidak tergantung kepada suara terbanyak. Kebenaran tidak tergantung kepada siapa dan apapun. Kebenaran lah yang harus diikuti dan harus tergantung kepada kebenaran. Kebenaran itu tidak berubah-ubah. Manusia, rakyat boleh berubah-ubah tetapi hukum, kebenaran tidak berubah.

• Hikmat, hukum, kebenaran lah pedoman, pemimpin rakyat dalam segala aktifitas kerakyatan. Itulah manusia, rakyat dan bangsa Indonesia. Keadaan mana adalah selaras dan sejalan dengan ciri dan salah-satu sifat rakyat dan bangsa yang Indonesia sebagai bangsa yang religius.

• Manusia, bumi serta seluruh jagad raya harus tunduk dan patuh kepada HUKUM, dan itulah jiwa rakyat dan bangsa Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.

6. Berdoa dan bekerja mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

• Keadaan ini sesungguhnya adalah suatu keadaan sebagai hasil dari seluruh aktifitas disebut pada missi 1 s/d 5. Keadaan yang dihasilkan ketika sila pertama, kedua dan ketiga serta keempat dilaksanakan. Seluruh dan segenap rakyat dan bangsa Indonesia hidup sejatera, adil dan makmur.

• Segenap rakyat dan bangsa Indonesia dalam keadaan sejahtera, adil dan makmur, ingat dan sadar kepada para pendahulu pejuang dan pahlawan pendiri Kerajaan/Kesultanan, Pemangku Adat dan Negara, ingat dan sadar amanat yang diemban. Rakyat dan bangsa Indonesia, yang ingat dan sadar apa janji dengan Sang Pencipta, dari mana berasal, dan hendak kemana tujuan, untuk itu sadar apa yang harus dilakukan. Itulah, RAYA INDONESIA

• Keadilan terwujud dalam segala aktifitas hidup dan kehidupan, baik dalam rangka interaksi dengan Sang Pencipta, Manusia dengan manusia, Manusia dengan alam terjadi hubungan yang harmonis dan seimbang. Hablu’min Allah dan hablu’minnanas berjalan selaras dan seimbang. Rakyat dan bangsa hidup dalam Khusnul khotimah.

• Dalam keadaan RAYA INDONESIA, wajar dan layak apabila rakyat dan bangsa Indonesia turut – serta dan aktif mewujudkan kedamaian, kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh dunia. Dengan demikian Insya Allah setiap rakyat dan bangsa Indonesia akan mati, kembali ke hadapan Sang Pencipta dalam keadaan khusnul khotimah. 
Insya ALLAH
RAYA INDONESIA