Rabu, 22 Februari 2012

Warga Negara Indonesia tidak serta-merta menjadi Bangsa Indonesia

“Allah menjadikan manusia itu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kamu saling mengenal”, demikian kira-kira artinya firman Allah yang tertulis dalam Al Qur’an.

Firman Allah tersebut perlu dicermati dan diperhatikan agar tidak risih atau malah takut berbicara atau mengatakan tentang suku-suku dan bangsa-bangsa di dunia, karena adanya semacam jargon yang lagi trend “rasialis, rasis”

Ada pihak-pihak tertentu yang nadanya semacam melarang tidak boleh mengatakan ras atau suku tertentu di Indonesia. Tidak ada suku Aceh, Batak, Badui, Bugis, Cina Dayak, Jawa, Menado, Papua, Rejang , Sasak dan lain-lain, kita semua bangsa Indonesia.

Pernyataan atau apapun bentuknya yang nadanya menyadakan atau melarang menyebut suku/ras tertentu dekat dengan pelanggaran hukum ‘sesat atau menyesatkan’.Entah itu oleh pejabat presiden sekalipun itu adalah melanggar hukum, ‘sesat’

Jika dia masih melarang untuk menyebutkan suku/ras Aceh, Batak, atau Cina maka itu dekat dengan penentang Tuhan Allah Yang Maha Kuasa, kaki tangan iblis syaitan yang terkutuk.

Selain dengan berdasar pada firman Allah seperti dikutip diatas, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pun mengakui dan menlindungi hak-hak PRIBUMI (ada Piagam PBB tentang Pengakuan dan Perlindungan Hak-hak PRIBUMI)

Maka jangan pernah sungkan apalagi takut untuk menyebut PRIBUMI atau Non Pribumi, Aceh, Batak, Jawa, Menado atau Cina/Tionghwa.

Untuk itu saya memberi saran agar selalu mengingat kita suku/ras apa karena dengan demikian kita akan mengenal diri kita.Dan ketika kita mengenal diri kita maka Insya Allah kita TIDAK MUDAH SESAT ATAU DISESATKAN serta akan semakin mengenal TUHAN ALLAH YANG MAHA ESA

Ketika kita mengenal diri kita maka kita juga akan mengenal siapa yang disebut BANGSA INDONESIA

Selanjutnya ketika kita mengenal siapa yang disebut Bangsa/orang Indonesia, maka sebagai bangsa kita tidak akan sesat atau disesatkan oleh orang yang mengaku-ngaku sebagai bangsa Indonesia.

Perlu kita ketahui bahwa warga negara berbeda dengan bangsa.

Orang Amerika, Arab, Cina dan lain-lain dapat menjadi Warga Negara Indonesia akan tetapi mereka tidak akan pernah dapat/tidak bisa menjadi BANGSA Indonesia.

Sekali cina ya tetap cina.

Yang tidak kalah pentingnya adalah ketika kita mengenal siapa diri kita (BANGSA INDONESIA) maka marilah kita hidup sebagaimana layaknya, seharusnya.

Sebagai bangsa Indonesia, jadilah Tuan Rumah di negeri Indonesia.Jadilah tuan rumah yang baik dan benar terhadap tamu-tamu atau perantau dari negeri lain entah itu Amerika Arab atau Cina entah itu mereka sudah menjadi warga negara Indonesia atau masih warga atau mempunyai kewarganegaraan lain selain Indonesia.

Sebagai warga masyarakat dunia marilah kita bermasyarakat sebagaimana layak dan seharusnya, saling membantu, mengingatkan DALAM KEBENARAN DAN KESABARAN

Dengan demikian Insya Allah terwujudlah perdamaian abadi di dunia.

Insya Allah Raya lah Indonesia.