Jumat, 03 Desember 2010

PERGILAH KE NERAKA BERSAMA DENGAN JARGON DEMOKRASIMU

Apa kesalahan kerajaan atau kesultanan (monarchi)?

Kerajaan atau kesultanan (monarchi) tidak lah serta merta tidak baik ( dalam pengertian benar).

Jika Raja atau Sultan berserta seluruh perangkat kerajaannya tidak korup, tetapi malah justru mengayomi, memberi kesejahteraan dan melakukan pencerdasan terhadap seluruh dan segenap rakyat, maka atas dasar apa mempermasalahkan Raja/Sultan dengan kerajaan/kesultanan itu?

Haruskah kerajaan/kesultanan yang lebih bersih, tidak korup hendak dirobah dengan democrat atau demokrasi yang penuh korupsi dan berbagai pelanggaran hak-hak rakyat?

Mengapa bangga dengan demokrasi yang sangat korup bahkan mendapat kedudukan papan atas sebagai negara terkorup didunia.

Mekanisme penentuan pemimpin entah itu Raja/Sultan, Presiden tidaklah substansi yang dibutuhkan oleh rakyat.

Yang dibutuhkan oleh rakyat adalah pemimpin yang mengayomi (melindungi), memberi kesejahteraan dan melakukan pencerdasan terhadap seluruh dan segenap rakyat.

Selain itu, tidakkah mengetahui sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia? Tidakkah mengetahui bagaimana peran para Raja/Sultan dan Pemangku Adat diseluruh wilayah Nusantara ketika hendak mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia?

Apabila ada pejabat entah itu presiden yang mempermasalahkan para Raja/Sultan dengan kerajaan/kesultanannya oleh karena mekanisme penentuannya maka sepertinya orang itu adalah orang yang sedang mabuk, teler atau sakau karena menkonsumsi benda-benda yang memabukkan.

Orang yang mabuk dekat dengan tidak sadar.Orang yang tidak sadar dekat dengan lupa diri.Orang yang lupa diri mirip dengan gila. Orang gila seharusnya dirawat di RS Jiwa.

Rakyat tidak butuh dengan demokrasi.

Yang DIBUTUHKAN RAKYAT adalah PERLINDUNGAN, PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN KECERDASAN

Maka jika engkau Raja/Sultan, Pemangku adat atau presiden, maka lindungilah, sejahterakan dan cerdaskan lah seluruh dan segenap rakyat serta lindungi pula lingkungan hidupnya.

Apabila seluruh dan segenap rakyat dan lingkungan hidup terlindungi, seluruh dan segenap rakyat sejahtera dan cerdas, maka boleh lah engkau bangga jika harus berbangga, entah itu Raja/Sultan, Pemangku adat atau presiden.

Mengapa mempermasalahkan Kesultanan Jogjakarta?

Apakah Sultan dan jajarannya korup?

Sepertinya diantara daerah tingkat I diseluruh Indonesia DI Jogjakarta adalah daerah yang paling bersih dari korupsi.

Apakah DI Jogjakarta merupakan sarang para cukong pencuri uang (korupsi dalam berbagai modus operandi-skandal perbankan) cukong perambah hutan, cukong narkoba, cukong judi, cukong prostitusi, cukong upeti “suap”.


Pemerintahan DI Jogjakarta adalah pemerintahan paling bersih dan tertib di seluruh Indonesia

Sepertinya DI Jogjakarta adalah daerah bahkan satu-satunya yang bersih dari basis para cukong tersebut. Para cukong tersebutpun sepertinya bahkan tidak mampu menggaruk DI Jogjakarta.Para cukong sepertinya tidak dapat berbuat banyak di DI Jogjakarta seperti daerah-daerah lain di Indonesia.



Coba perhatikan apakah cukong-cukong tersebut ada yang berasal dari DI Jogjakarta dan apakah aktifitas mereka dapat merambah DI Jogjakarta?

Maka perlu lebih waspada terhadap keinginan atau wacana penentuan pemimpin di DI Jogjakarta.Sepertinya tangan para cukong ikut bermain melalui begundal-begundalnya.

Maka jika engkau bangga dengan democrat atau demokrasimu yang serba korup itu maka pergilah ke neraka bersama dengan demokrasi mu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar