Tanggapan atas tulisan Gejolak Politik di Timteng (ilunikontrakorupsi@blogspot.com)
Inipun barangkali bukanlah catatan ilmiah.
Tidak sedikit orang lupa akan bahaya komunis setelah runtuhnya USSR.Sangat sedikit juga yang memperhatikan skenario meruntuhkan komunis USSR.
Termasuk peran AS dan sekutunya, Vatikan dibawah kepemimpinan Paus Paulus Yohannes II dalam politik dunia.
Menurut pemahaman saya ada dua kekuatan besar yang bertarung didunia ini yakni Kekuatan anti Tuhan dan Kekuatan Iman kepada Tuhan. Dua-2nya ingin menjadi penguasa dan menguasai dunia.
Jika kekuatan anti Tuhan diwakili oleh komunis, maka kekuatan Iman kepada Tuhan diwakili oleh para pemeluk agama.
Ada keunggulan kekuatan komunis dibandingkan dengan kekuatan agamis.Kekuatan komunis tidak terpecah-pesah dan tidak bermacam-macam (ideologinya sama; kekuatan manusia oleh karena diri kemampuan dan kekuatannya) sedangkan kekuatan agama terbagi-bagai dalam berbagai jenis dan celakanya pemeluk agama yang satu merasa lebih benar daripada pemeluk agama yang lain. Padahal seharusnya ideologinya sama yakni IMAN kepada TUHAN
Perbedaan pemikiran antar para pemeluk agama tersebut tentulah diketahui dan akan dimanfaatkan oleh komunis.Untuk itu komunis yang sekarang ini tidak segan-segan masuk dan memasuki agama yang ada denga tujuan untuk mengadudomba.
Komunis juga tentulah melihat dan mengetahui kekuatan agama yang dominan untuk mendapat prioritas diadudomba yakni Agama Yahudi, Kristen, dan Islam.
Tentang agama Yahudi jangankan dunia Islam, Kristen pun tak sedikit yang memahami bahkan memusuhi. Tidak sedikit masyarakat dunia keliru memandang
Teramat sering Israel dipersamakan dengan Yahudi. Padahal tidak semua bangsa Israel memeluk agama Yahudi (penerus agama nabi Abraham (Ibrahim). Israel dipersamakan dengan Yahudi padahal tidak seluruhnya bangsa Israel sebagai Yahudi.Yahudi adalah salah satu dari 12 (suku besar) dari bangsa Israel yang kemudian mengaku sebagai penerus agama Nabi Abraham.
Bahkan Tahta Suci Vatikan pun sempat memandang Israel sebagai musuh.Jika tidak keliru baru tahun 1990-an Tahta Suci Vatikan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Namun dapat saya pastikan bahwa Israel dan AS sebagai Negara adalah anti komunis dan akan selalu berusaha melawan dan atau menghambat pengaruh komunis didunia.
Ketika rakyat Cina berusaha melawan kekuasaan (memperjuangkan demokrasi) tak sedikit yang menjadi korban (peristiwa Tiananmen), tidak sedikit aktivis demokrasi Cina lari ke AS dan AS memberi perlindungan.Namun AS pun kecolongan sebab kemudian ada aktivis demokrasi itu menjadi ANTEK KOMUNIS mencuri teknologi untuk kepentingan RRC.Pengadilan AS pernah menjatuhkan hukuman kepada mantan aktivis democrat Cina karena menjadi mata-mata teknologi di AS utk kepentingan RRC (silahkan crosscek)
Sedikit sekali pengamat yang tidak pernah memandang peran AS dan Israel melawan komunis. Termasuk peran Vatikan.
Sangat sedikit memandang bantuan (yang diberikan) AS ke Negara-negara Islam didunia termasuk Indonesia tetapi pintar menghitung keuntungan (yg didapat AS).
Terlalu banyak yang pintar menghitung yang didapat AS dari PT.Freeport tetapi sedikit yang menghitung berapa komisi para pejabat (pemeras perusahaan dan rakyat) Juga sangat seidkit yang pandai menghitung berapa dan bagaimana AS membangun dan merawat PT.Freeport.
Sangat sedikit yang pandai menghitung berapa dan bagaimana oknum pejabat dan pengusaha Indonesia yang memeras tenaga kerja termasuk tenaga kerja Indonesia di PT.Freeport.
Sangat sedikit memperhatikan mengapa Vatikan tidak mengundang RRC akan tetapi mengundang Taiwan ketika Paus Paulus Yohannes II meninggal dunia.
Dunia Islam juga sangat sedikit yang memperhatikan bagaimana Penguasa RRC memperlakukan umat Islam di RRC.
Tetapi dunia Islam akan cepat bereaksi ketika ada campurtangan AS atau Israel.
Dunia Islam sangat sedikit memahami permasalahan Palestina, namun cenderung memandang sebagai penindasan dan kesewenang-wenangan Israel dan AS terhadap umat Islam padahal secara kasat mata saja rakyat Palestina tidak seluruhnya beragama Islam.
Tentang Palestina dan Israel bacalah terlebih dahulu kitab suci.
Tidak sedikit orang (terutama pemeluk agama Islam) bangga dengan Osama bin Laden, Saddam Husein, Ahmadinejad karena mereka berani berkoar-koar akan melawan AS, Israel.
Namun aku berkata, apabila ada dari pemeluk agama Yahudi, Hindu, Budha, Kristen, Islam yang tampil dan berkoar-koar melawan AS atau Israel maka yang lebih senang adalah komunis dan dengan sembunyi-sembunyi akan memberi sumbangan harta bahkan wanita.
Wajar apabila AS dan Israel menggandeng Mesir untuk membendung kekuatan komunis di Timur Tengah. Hanya saja tidak tertutup kemungkinan kepentingan AS untuk membendung kekuatan AS disalahgunakan untuk kepentingan pribadi pejabat AS.Dalam keadaan demikian tentu AS atau Israel menjadi dalam posisi sulit.
Banyak orang bangga dan kagum pada PKS, Ikhwanul Muslimin tetapi aku tak.
Jika boleh bangga, maka aku bangga dengan PANCASILA, aku bangga dengan rakyat Indonesia yang bersahaja, aku bangga dengan rakyat Mesir yang bergerak dan berjuang (REVOLUSIONER) melawan pemimpin yang egois dan serakah.
Dunia Islam sangat sedikit memperhatikan campurtangan AS di Afganistan, membantu Mujahidin melawan Taliban dukungan komunis, demikianpun di Vietnam, Iraq, Taiwan dll.
Dalam tulisan Arif Pranoto tadi sesungguhnya terjawab berapa besar kerugian AS di Iraq dan Afganisthan.Demikian mahal apalagi ditambah dengan korban jiwa yang tentu didalammya adalah juga penganut agama dan beriman kepada Tuhan sebagaimana layaknya Rakyat AS atau Israel (orang yang beragama dan atau beriman kepada Tuhan) tentulah itu termasuk beban AS atau Israel dan Negara-negara bangsa anti komunis.
Itulah salah satu kelihaian komunis saat ini dibandingkan komunis USSR yang langsung dipandang dunia sebagai anti Tuhan (anti agama).Ketika komunis USSR masih jaya dan berkuasa, sholat pun orang harus sembunyi-sembunyi.
Saya pun tidak mengatakan bahwa AS, Israel bersih 100 persen bersih dari komunis tetapi itulah salah satu hambatan atau tantangan perjuangan.Contohnya sudah jelas, aktivis demokrasi dari RRC menjadi mata-mata teknologi di AS untuk kepentingan RRC.Silahkan cek kebenaran adanya aktifis pro-demokrasi RRC menjadi mata-mata teknologi di AS.
Bila Barak Obama yang menjabat Presiden AS itu berkata, (yg artinya),”…Indonesia sedang berjuang memenuhi takdirnya, takdir Indonesia untuk dunia,” maka sepertinya itu adalah pengakuan yang jujur bahwa Indonesia adalah BAPAK DUNIA
Aku belum pernah mendengar ada pemimpin dunia terutama Negara komunis yang mengakui “takdir Indonesia untuk dunia” selain Barak Obama.Bahkan sepertinya pejabat tinggi hingga tertinggi Negara ini pun tak.
Apa yang dimaksud Barak Obama itu barangkali itulah yang dimaksud Bung Karno, “PANCASILA MENJADI IDEOLOGI DUNIA”
Wajar apabila orang Cina marah dan menentang Bung Karno, sebab ia juga berkata, “Bahwa PANCASILA lebih baik dari San Min Tjui nya Dr.Sun Yat Sen.” Secara pribadi Bung Karno menantang dan melawan Dr.Sun Yat Sen, sebab untuk kapitalis, liberal Bung Karno tidak menunjuk pribadi kecuali Dr.Sun Yat Sen dengan san min tjui.
Barangkali aku tidak termasuk Jalur Sutera, tetapi aku mengajak ke JALA SUTRA, (JALAN SEJAHTERA MENUJU RAYA INDONESIA)
Mari kita benahi INDONESIA RAYA agar Insya ALLAH RAYA INDONESIA
Raya Indonesia, itulah takdir untuk dunia.Karena ketika RAYA INDONESIA pada saat itulah Indonesia akan tampil menjadi BAPAK DUNIA yakni dengan menjabat sebagai KETUA PBB
Demikianlah kira-kira catatan tak ilmiah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar