Jumat, 18 Februari 2011
TAKDIR INDONESIA
Inipun barangkali bukanlah catatan ilmiah.
Tidak sedikit orang lupa akan bahaya komunis setelah runtuhnya USSR.Sangat sedikit juga yang memperhatikan skenario meruntuhkan komunis USSR.
Termasuk peran AS dan sekutunya, Vatikan dibawah kepemimpinan Paus Paulus Yohannes II dalam politik dunia.
Menurut pemahaman saya ada dua kekuatan besar yang bertarung didunia ini yakni Kekuatan anti Tuhan dan Kekuatan Iman kepada Tuhan. Dua-2nya ingin menjadi penguasa dan menguasai dunia.
Jika kekuatan anti Tuhan diwakili oleh komunis, maka kekuatan Iman kepada Tuhan diwakili oleh para pemeluk agama.
Ada keunggulan kekuatan komunis dibandingkan dengan kekuatan agamis.Kekuatan komunis tidak terpecah-pesah dan tidak bermacam-macam (ideologinya sama; kekuatan manusia oleh karena diri kemampuan dan kekuatannya) sedangkan kekuatan agama terbagi-bagai dalam berbagai jenis dan celakanya pemeluk agama yang satu merasa lebih benar daripada pemeluk agama yang lain. Padahal seharusnya ideologinya sama yakni IMAN kepada TUHAN
Perbedaan pemikiran antar para pemeluk agama tersebut tentulah diketahui dan akan dimanfaatkan oleh komunis.Untuk itu komunis yang sekarang ini tidak segan-segan masuk dan memasuki agama yang ada denga tujuan untuk mengadudomba.
Komunis juga tentulah melihat dan mengetahui kekuatan agama yang dominan untuk mendapat prioritas diadudomba yakni Agama Yahudi, Kristen, dan Islam.
Tentang agama Yahudi jangankan dunia Islam, Kristen pun tak sedikit yang memahami bahkan memusuhi. Tidak sedikit masyarakat dunia keliru memandang
Teramat sering Israel dipersamakan dengan Yahudi. Padahal tidak semua bangsa Israel memeluk agama Yahudi (penerus agama nabi Abraham (Ibrahim). Israel dipersamakan dengan Yahudi padahal tidak seluruhnya bangsa Israel sebagai Yahudi.Yahudi adalah salah satu dari 12 (suku besar) dari bangsa Israel yang kemudian mengaku sebagai penerus agama Nabi Abraham.
Bahkan Tahta Suci Vatikan pun sempat memandang Israel sebagai musuh.Jika tidak keliru baru tahun 1990-an Tahta Suci Vatikan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Namun dapat saya pastikan bahwa Israel dan AS sebagai Negara adalah anti komunis dan akan selalu berusaha melawan dan atau menghambat pengaruh komunis didunia.
Ketika rakyat Cina berusaha melawan kekuasaan (memperjuangkan demokrasi) tak sedikit yang menjadi korban (peristiwa Tiananmen), tidak sedikit aktivis demokrasi Cina lari ke AS dan AS memberi perlindungan.Namun AS pun kecolongan sebab kemudian ada aktivis demokrasi itu menjadi ANTEK KOMUNIS mencuri teknologi untuk kepentingan RRC.Pengadilan AS pernah menjatuhkan hukuman kepada mantan aktivis democrat Cina karena menjadi mata-mata teknologi di AS utk kepentingan RRC (silahkan crosscek)
Sedikit sekali pengamat yang tidak pernah memandang peran AS dan Israel melawan komunis. Termasuk peran Vatikan.
Sangat sedikit memandang bantuan (yang diberikan) AS ke Negara-negara Islam didunia termasuk Indonesia tetapi pintar menghitung keuntungan (yg didapat AS).
Terlalu banyak yang pintar menghitung yang didapat AS dari PT.Freeport tetapi sedikit yang menghitung berapa komisi para pejabat (pemeras perusahaan dan rakyat) Juga sangat seidkit yang pandai menghitung berapa dan bagaimana AS membangun dan merawat PT.Freeport.
Sangat sedikit yang pandai menghitung berapa dan bagaimana oknum pejabat dan pengusaha Indonesia yang memeras tenaga kerja termasuk tenaga kerja Indonesia di PT.Freeport.
Sangat sedikit memperhatikan mengapa Vatikan tidak mengundang RRC akan tetapi mengundang Taiwan ketika Paus Paulus Yohannes II meninggal dunia.
Dunia Islam juga sangat sedikit yang memperhatikan bagaimana Penguasa RRC memperlakukan umat Islam di RRC.
Tetapi dunia Islam akan cepat bereaksi ketika ada campurtangan AS atau Israel.
Dunia Islam sangat sedikit memahami permasalahan Palestina, namun cenderung memandang sebagai penindasan dan kesewenang-wenangan Israel dan AS terhadap umat Islam padahal secara kasat mata saja rakyat Palestina tidak seluruhnya beragama Islam.
Tentang Palestina dan Israel bacalah terlebih dahulu kitab suci.
Tidak sedikit orang (terutama pemeluk agama Islam) bangga dengan Osama bin Laden, Saddam Husein, Ahmadinejad karena mereka berani berkoar-koar akan melawan AS, Israel.
Namun aku berkata, apabila ada dari pemeluk agama Yahudi, Hindu, Budha, Kristen, Islam yang tampil dan berkoar-koar melawan AS atau Israel maka yang lebih senang adalah komunis dan dengan sembunyi-sembunyi akan memberi sumbangan harta bahkan wanita.
Wajar apabila AS dan Israel menggandeng Mesir untuk membendung kekuatan komunis di Timur Tengah. Hanya saja tidak tertutup kemungkinan kepentingan AS untuk membendung kekuatan AS disalahgunakan untuk kepentingan pribadi pejabat AS.Dalam keadaan demikian tentu AS atau Israel menjadi dalam posisi sulit.
Banyak orang bangga dan kagum pada PKS, Ikhwanul Muslimin tetapi aku tak.
Jika boleh bangga, maka aku bangga dengan PANCASILA, aku bangga dengan rakyat Indonesia yang bersahaja, aku bangga dengan rakyat Mesir yang bergerak dan berjuang (REVOLUSIONER) melawan pemimpin yang egois dan serakah.
Dunia Islam sangat sedikit memperhatikan campurtangan AS di Afganistan, membantu Mujahidin melawan Taliban dukungan komunis, demikianpun di Vietnam, Iraq, Taiwan dll.
Dalam tulisan Arif Pranoto tadi sesungguhnya terjawab berapa besar kerugian AS di Iraq dan Afganisthan.Demikian mahal apalagi ditambah dengan korban jiwa yang tentu didalammya adalah juga penganut agama dan beriman kepada Tuhan sebagaimana layaknya Rakyat AS atau Israel (orang yang beragama dan atau beriman kepada Tuhan) tentulah itu termasuk beban AS atau Israel dan Negara-negara bangsa anti komunis.
Itulah salah satu kelihaian komunis saat ini dibandingkan komunis USSR yang langsung dipandang dunia sebagai anti Tuhan (anti agama).Ketika komunis USSR masih jaya dan berkuasa, sholat pun orang harus sembunyi-sembunyi.
Saya pun tidak mengatakan bahwa AS, Israel bersih 100 persen bersih dari komunis tetapi itulah salah satu hambatan atau tantangan perjuangan.Contohnya sudah jelas, aktivis demokrasi dari RRC menjadi mata-mata teknologi di AS untuk kepentingan RRC.Silahkan cek kebenaran adanya aktifis pro-demokrasi RRC menjadi mata-mata teknologi di AS.
Bila Barak Obama yang menjabat Presiden AS itu berkata, (yg artinya),”…Indonesia sedang berjuang memenuhi takdirnya, takdir Indonesia untuk dunia,” maka sepertinya itu adalah pengakuan yang jujur bahwa Indonesia adalah BAPAK DUNIA
Aku belum pernah mendengar ada pemimpin dunia terutama Negara komunis yang mengakui “takdir Indonesia untuk dunia” selain Barak Obama.Bahkan sepertinya pejabat tinggi hingga tertinggi Negara ini pun tak.
Apa yang dimaksud Barak Obama itu barangkali itulah yang dimaksud Bung Karno, “PANCASILA MENJADI IDEOLOGI DUNIA”
Wajar apabila orang Cina marah dan menentang Bung Karno, sebab ia juga berkata, “Bahwa PANCASILA lebih baik dari San Min Tjui nya Dr.Sun Yat Sen.” Secara pribadi Bung Karno menantang dan melawan Dr.Sun Yat Sen, sebab untuk kapitalis, liberal Bung Karno tidak menunjuk pribadi kecuali Dr.Sun Yat Sen dengan san min tjui.
Barangkali aku tidak termasuk Jalur Sutera, tetapi aku mengajak ke JALA SUTRA, (JALAN SEJAHTERA MENUJU RAYA INDONESIA)
Mari kita benahi INDONESIA RAYA agar Insya ALLAH RAYA INDONESIA
Raya Indonesia, itulah takdir untuk dunia.Karena ketika RAYA INDONESIA pada saat itulah Indonesia akan tampil menjadi BAPAK DUNIA yakni dengan menjabat sebagai KETUA PBB
Demikianlah kira-kira catatan tak ilmiah ini.
Jumat, 11 Februari 2011
Wakil Presiden bukan bawahan Presiden.
Presiden bukan pada posisi menurut tugas, fungsi, wewenang jabatan untuk memerintah, memberi Perintah atau Instruksi kepada Wakil Presiden.
Hal seperti ini sudah pernah saya sampaikan secara tertulis kepada Megawati Soekarno ketika menjabat Wakil
Dalam
Alasannya, pada situasi kondiri demikian (tidak dapat melihat, membaca/gangguan kesehatan) apabila Gus Dur menadantangani surat-surat untuk dan atas nama Presiden, maka hal itu dapat dipermasalahkan dihadapan hukum baik oleh Gus Dur misalnya “saya tidak ada tandatangani itu”. Orang lain misalnya, itu tidak sah karena dia tidak melihat apa yang dia tandatangani” demikianlah kira-kira.
Tidak beberapa setelah
Inilah barangkali hikmat / pelajaran yang dapat kita ambil ketika Gus Dur menjabat Presiden RI.Untuk mengingatkan kita pada konsep Dwi Tunggal Soekarno-Hatta.
Menurut hukum tatanegara
Pasal 4 ayat (2) UUD 1945 “Dalam menjalankan kewajiban Presiden dibantu oleh satu orang wakil Presiden.”
Ketentuan itu antara lain berarti : Wakil Presiden itu bukanlah pembantu Presiden. Kewajiban yang dijalankan oleh Wa.Pres adalah kewajiban Presiden.Kewajiban yang dijalankan oleh Wa.Pres adalah kewajiban Presiden. Kewajiban Presiden dan Wakil Presiden adalah sama yakni menjalankan kewajiban Presiden.Posisinya adalah setara.Bukan atasan dan bawahan, akan tetapi bekerjasama.
Salah satu fungsinya adalah menjaga kekosongan hukum misalnya, apabila Presiden bepergian ke LN, maka yang menjalankan tugas-tugas kepresidenan didalam negeri adalah Wakil Presiden.
Tap MPR No.II tahun 1973 Pasal 2 ayat (1) Presiden dan Wakil Presiden harus dapat bekerja sama.
Cukup jelas bahwa posisi Presiden dan Wapres bukan posisi atasan dan bawahan, akan tetapi harus bekerjasama, setara dan sederajat.
Dua tetapi satu yakni orangnya dua tetapi satu kewajiban yakni menjalankan tugas Presiden.Inilah barangkali yang dimaksud dengan konsep Dwi Tunggal-Soekarno Hata.
Rabu, 09 Februari 2011
Nasionalisme Indonesia
Bung Karno berkata, “Revolusi nasional kita memang belum selesai.Semoga tidak seorang pun dari bangsa
Selanjutnya Bung Karno mengemukakan, Nasionalisme kita adalah nasionalisme yang membuat kita menjadi “perkakasnya Tuhan” dan membuat kita “hidup dalam roh”.
Dari apa yang dikemukakan Bung Karno tersebut ada bebarapa hal yang menarik antara lain :
- Revolusi Nasional belum selesai.
- Nasionalisme kita.
- Perkakasnya Tuhan
- Hidup dalam roh.
- Merdeka!
Tidak sedikit yang lupa atau lalai atau menganggap revolusi sudah selesai seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Oleh karenanya seperti terlena untuk berjuang terus melakukan revolusi. Terlena dengan kata “merdeka”.Lalai mewujudkan apa yang dimaksud dengan merdeka.Padahal setidak-tidaknya ada 3 unsur pokok dalam alam kemerdekaan yakni :1. Berdaulat dalam politik 2.Berdikari dalam ekonomi 3 Berkepribadian dalam kebudayaan.
Dalam pembukaan UUD 1945 juga sesungguhnya disebutkan, “Dan perjuangan pergerakan bangsa Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara yang Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.”
Dengan demikian jelaslah sudah, “Revolusi Nasional kita belum selesai”.
Untuk itu marilah melakukan pergerakan dan perjuangan agar Revolusi Nasional itu selesai.
Namun agar lebih jelas marilah kembali kita mengingat apa yang disampaikan oleh Bung Karno yakni REVOLUSI NASIONAL.
Dengan demikian Revolusi
Selanjutnya yang perlu diketahui dan disadari apa dan seperti apa Nasionalisme
Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Bung Karno tentang Nasionalisme kita, Maka nasionalisme Indonesia itu adalah Nasionalisme yang menjadikan kita perkakasnya Tuhan”.Nasionalisme yang membuat kita “hidup dalam roh.”
Manusia yang menjadi “perkakasnya Tuhan” berarti manusia pelaksana perintah Tuhan. Manusia yang hidup dalam roh adalah manusia yang tidak dikendalikan oleh tubuh, jasad.
Dalam ajaran Islam inilah antara lain maksud, “carilah akhirat, maka dunia akan ikut”. “HabluminAllah dan Habluminannas”.Garis vertical dan horizontal.Itulah shirathal mustaqyim
Dalam ajaran Kristen inilah barangkali maksud, “carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semua akan dipenuhi bagimu”. “Sembahlah Tuhan Allah mu dan kasihilah sesama manusia sebagaimana engkau mengasishi dirimu sendiri.Garis vertical dan horizontal.Itulah jalan menuju kepada Allah.
Dalam lagu kebangsaan Indenesia Raya inilah barangkali yang dimaksud, “bangunlah jiwanya bangunlah badannya”. Hiduplah
Lebih lanjut barangkali Nasionalisme
Manusia pelaksana dan atau yang mengamalkan “rahmatan lil’alamin”, Bukan untuk segolongan suku, ras atau agama, melainkan rahmat untuk seluruh dan sekalian alam.
Sepertinya tidak ada Nabi atau Rasul Allah yang mengajarkan atau menyuruh agar pengikutnya menyerang, menyakiti atau berbuat jahat dan keji kepada pengikut Nabi atau Rasul yang lain.
Tidak ada Nabi atau Rasul Allah yang mengajarkan atau menyuruh manusia atau pengikutnya untuk berbuat tidak adil dan tidak berperikemanusiaan.Tidak ada Nabi atau Rasul Allah yang mengajarkan atau menyuruh pengikutnya untuk berbuat jahat dan keji.
Tentulah PANCASILA tidak bertentangan dengan ajaran atau petunjuk yang disampaikan oleh para Nabi dan atau Rasul Allah. Sepertinya juga tidak bertentangan dengan ajaran Hindu atau Budha.
Dengan demikian Nasionalisme
Manusia yang adil dan beradab. Bukanlah manusia yang dholim bukan bula manusia yang biadab. Bukan manusia yang berbuat jahat dan keji.
Manusia yang tidak egois, tidak primordial, tidak rasialis, tidak juga chauvinis. Tidak mementingkan dan mendahulukan kepentingan pribadi tetapi kepentingan bersama (kemaslahatan umat). Manusia yang bergotong royong saling membantu.Bukan manusia yang nafsi-nafsi. Bukan manusia yang maunya hidup enak sendiri dengan menindas atau membiarkan orang lain terindas atau menderita.
Manusia yang dimpimpin oleh hikmat kebijaksanaan baik dalam permusyawaratan dan perwakilan.Bukan manusia yang menentukan kehendak dan dengan kekuatan sendiri. Tidak manusia yang menjadikan dirinya menjadi pemimpin, penentu oleh karena kekuatan atau oleh karena jumlah. Bukan manusia yang menjadikan jumlah menjadi penentu melainkan manusia yang menjadikan hukum sebagai penentu dan pemimpin. Yakni Hukum yang bijaksana. Bukan hukum yang buta pijak
Manusia yang bergerak dan berjuangan untuk mewujudkan dan atau melaksanakan keadilan sosial bagi seluruh dan segenap bangsa
Nasionalisme
Nasionalisme
Nasionalisme
Nasinalisme
Nasionalisme yang mendahulukan jiwa roh bukan jasad atau tubuh.Yang menjaga keseimbangan, keselarasan kepentingan jiwa dengan jasad. Nasionalisme yang taat dan takwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa dan mengasihi sesama manusia.
Revolusi Nasional belum selesai. Maka selesaikanlah dengan bergerak dan berjuanglah melawan segala bentuk penjajahan. Melawan penjajahan kebudayaan. Melawan segala bentuk kejahatan dan kekejian. Usirlah para penjajah yang menjadikan orang Indonesia asli menjadi budak dinegeri dan kampung halaman, rumahnya sendiri. Hapuskan penjajahan dalam segala bentukanya dari tanah air
Merdeka!!!!!
Selasa, 08 Februari 2011
AWAS RAYUAN MAUT CHINA
Tuesday, December 12, 2006
AWAS RAYUAN MAUT CHINA
posted by INDONESIA RAYA @ 7:00 PM 0 comments