MANUNGGALING KAWULA PEJUANG
Manusia
Indonesia yakni Masyarakat Adat Bumiputra Sabang Merauke Miangas Rote yang lahir pada tanggal 28 Oktober
1928 menjadi BANGSA INDONESIA terikat dan diikat oleh SUMPAH dan HUKUM
ADAT adalah PEJUANG dan BERJUANG
MEMENUHI TAKDIRNYA, TAKDIR INDONESIA UNTUK DUNIA
Dengan demikian,
maka Petani, Nelayan,
Pelajar/Mahasiswa,
Buruh/Pekerja/Karyawan/ti, Pengusaha, Pedagang kakilima, hingga Saudagar besar, Tentara, Polisi, Guru dll adalah
PEJUANG sesuai KODRAT (status dan kedudukan, peran dan fungsi, hak dan
kewajiban, tugas dan wewenang serta tanggungjawab masing-masing)
Agar
perjuangan semakin KUAT, maka SINERGIKAN SEGALA POTENSI UNTUK MENERUSKAN PERGERAKAN
PERJUANGAN LUHUR BANGSA INDONESIA dengan MERAMPUNGKAN REVOLUSI YANG SUDAH DIMULAI DAN DILAKUKAN oleh PARA
LELUHUR kita Pahlawan Pejuang Kusumabangsa Indonesia sesuai kedudukan, tugas dan fungsi masing-masing.
PETANI
bertanilah sebagaimana harusnya, demikian juga NELAYAN, PEDAGANG/PENGUSAHA,
BURUH/KARYAWAN, TNI/Polri dan yang meng khususkan diri berjuang mengangkat “senjata mata
pena”, mengurus atau memperjuangkan “Administrasi” kemaslahatan/Kesejahteraan
Umat/SELURUH dan SEGENAP RAKYAT dan NEGERINYA (Aktifis atau Politikus/Negarawan
Yang Sesungguhnya) adalah SATU KESATUAN YANG TIDAK TERPUTUS dalam manunggaling kawula pejuang.
Manunggaling Kawula Pejuang saling membantu, bertolong-tolongan sesuai dengan tugas, peran dan fungsi masing-masing (bergotoroyong-berjamaah secara proporsional)
Ada yang
Menyediakan Beras, Sayur-mayur, Ikan, Kayu bakar, bambu runcing, golok, hingga
bedil, menjadi energi/kekuatan yang manunggal meneruskan dan menjalankan PERJUANGAN Luhur Bangsa Indonesia.
Seperti demikianlah PANCA SILA yang tertulis dan dijabarkan dalam UUD 1945 menempatkan segala sesuatu secara PROPORSIONAL sebab itulah yang DEKAT DENGAN ADIL dan ADIL itu dekat dengan TAQWA termasuk menempatkan Manusia Indonesia dengan Negerinya.
Demikian pun dalam hal PERJUANGAN masing-masing bersinergi secara integral dalam kesatuan dan persatuan (koordinasi dan harmonisasi) sehingga jadilah MANUNGGALING KAWULA PEJUANG.
TIADA a k u
TANPA k a u, TIADA kau TANPA a k u
Yang ADA
ialah KITA Yang MANUNGGAL dalam KASIH SAYANG dan KARUNIA ILAHI TUHAN YANG MAHA
AGUNG, MAHA BENAR, MAHA BIJAKSANA, MAHA PERKASA lagi MAHA SUCI.
Marilah saling mengingatkan pada kebenaran dan kesabaran, bertolong-tolongan bergotong-royong bagai SEMUT menggapai rakhmat dan ridho Allah Tuhan Yang Maha Esa.
RAYA lah INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar